Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

When I was Child

Dulu, waktu aku masih kecil, aku anak yang biasa-biasa aja. Aku sama seperti kalian yang suka mainan masak-masakan sama teman-teman, juga punya mainan banyak. Sampai suatu ketika, aku tumbuh, tubuhku yang mungil telah tumbuh, namun kepalaku botak. "Botak!" Itulah panggilanku. Aku terbiasa dengan panggilan itu. Hingga pada akhirnya orang tuaku pun tau mengenai hal itu. Berbagai cara telah ibuku lakukan untuk menumbuhkan rambutku, namun rambut itu tak kunjung terlihat dan teman-temanku masih tetap memanggilku dengan sebutan "Botak!" Itulah awal mula mengapa ibuku selalu berusaha menyibukkanku dengan hal-hal positif. Sejak sebelum sekolah dimulai, aku selalu dipaksa belajar hingga aku bosan. Saat itu, rasanya porsi belajarku lebih banyak ketimbang porsi makanku. Aku kurus. Mungkin, ini juga salah satu faktor ketidakditerimanya aku di lingkungan sekolah. Hari-hari berlalu, sama seperti biasanya, ibuku memberikanku semangat agar bisa menjadi manusia berambisi, namun teta...

Keluhanku

Kalian pernah ga sih emosi sama temen sendiri? Entah mereka joroklah, entah mereka ngomongnya doang yang besar tapi usahanya nol, ataupun tipe orang yang super baper kalo ditegur :v Sumpah sih, aku di sini lagi ngerasain itu wkwk. Aku kalo lagi bebersih, yang lain santuy. Yaa... Seenggaknya kalo gamau bantuin yaa jgn berantakin :) ga jarang, di toilet ada sampah, bahkan (maaf) bekas darah mens yang bercecer di kamar mandi :) btw minggu lalu aku rajin bersihin kamar mandi, dan mereka ga punya hati buat ga buang sampah seenaknya :) mereka ga pernah bersihin kamar mandi sampe semuanya item :) gue ngerasa... Kok mereka ga punya nalar? Apa di rumah juga gitu? Ga kebayang deh kalo di rumah gue bakal gmn wkwkwk

Foolish

 Hari ini, 06 Februari 2021. Hari dimana aku benar-benar terluka, namun ku tak tau bagaimana dan apa yang harus ku perbuat. Hari dimana aku kecewa dengan diriku sendiri. Hari dimana merasakan kesal karena orang lain. Hari dimana aku merasa hidupku sendirian lagi untuk kesekian kalinya. Kemarin hampa, namun hari ini lebih hampa dan suram. Aku ketakutan akan sesuatu yang tak bisa kujelaskan. Atau mungkin beberapa yang bisa kujelaskan, namun tak ada yang dapat memahaminya. Aku dan diriku sangat memakluminya. Aku dan diriku yang terlalu suka mengeluh, aku dan diriku yang nyaris menyerah untuk menggapai semuanya. Hari ini juga, aku merasa terasingkan, ter-babu-kan, tertolak oleh semua yang ada di sekitarku. Seolah bumi tak pernah bisa berpihak kepadaku.  Aku tau bahwa yang lain berusaha memegang jari jemariku, namun aku selalu menolak hingga mereka lelah mengajakku. Kutolak semuanya bukan tanpa alasan. Alasanku adalah waktuku adalah beban dan tanggung jawabku. Aku ketakutan dalam m...